Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Konsep Pembelajaran Kurikulum 2013

materi tentang konsep pembelajaran dalam kurikulum 2013


Assalamu alaikum warahmatullahi wa-barokaatuh...
Bapak/Ibu Guru SD yang kami hormati...
Pada artikel ini kita akan mempelajari materi tentang konsep pembelajaran dalam kurikulum 2013.

Ini merupakan resume (ringkasan) materi pelatihan (DIKLAT) K 13 yang dilaksanakan untuk membina guru di sekolah dasar agar dapat memahami konsep-konsep pembelajaran yang diterapkan dalam kurikulum yang dimaksud.

Konsep yang akan dibahas meliputi:
  • Konsep pembelajaran tematik terpadu
  • Konsep pendekatan saintifik
  • Konsep model pembelajaran PjBL (Project Based Learning atau pembelajaran berbasis proyek)
  • Konsep model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning)
  • Konsep model pembelajaran penemuan (Discovery Learning, disingkat DL).
Setiap pembahasan tentang konsep pembelajaran dapat disimak di bawah.

Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu pada Kurikulum 2013


Pembelajaran tematik terpadu merupakan sebuah konsep pembelajaran yang menerapkan prinsip pembelajaran terpadu. Maksudnya, pembelajaran ini pada prakteknya dilaksanakan dengan menggunakan tema yang dapat menghubungkan (membuat sinkron) antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya dalam sebuah pertemuan atau tatap muka.

Konsep tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman belajar bermakna untuk para siswa sehingga mereka dapat menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya yang masih memiliki keterkaitan, sehingga siswa akan memiliki pengetahuan yang utuh.

Tematik terpadu pada prakteknya menggunakan bahasa Indonesia sebagai mata pelajaran yang dijadikan penghela dengan mata pelajaran lainnya (seperti IPA & IPS) melalui penggabungan kompetensi dasar atau KD IPS dan IPA ke dalam KD Bahasa Indonesia, sehingga penyajian tema akan lebih menarik.

Selain itu, KD IPA juga dapat diintegrasikan (digabungkan) ke dalam KD mata pelajaran lain seperti Bahasa Indonesia dan Matematika. Sedangkan, KD IPS dapat diintegrasikan ke PPKn dan Matematika.

Di samping pengintegrasian kompetensi dasar seperti pada mapel di atas, kita juga dapat menerapkannya pada mapel mulok (muatan lokal). KD Mulok terkait mapel seni budaya & keterampilan dan bahasa daerah ke dalam mata pelajaran SBdP. Sedangkan KD mulok berkaitan dengan olahraga dan permainan tradisional daerah dapat diintegrasikan ke mapel PJOK (pendidikan jasmani olahraga & kesehatan).

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik terpadu memiliki peran sebagai pemersatu atau penghubung antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya melalui sebuah tema yang masih mempunyai hubungan, yang nantinya dapat menghubungkan dari suatu konsep ke konsep lainnya.

Konsep Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum 2013

Pendekatan saintifik diterapkan dalam kurikulum 2013 atas dasar keyakinan bahwa pembelajaran merupakan kegiatan yang sepadan dengan sebuah proses ilmiah. Dimana dalam proses ilmiah itu seseorang diarahkan pada proses pengamatan (mengamati kejadian-kejadian) hingga kemudian dapat menarik kesimpulan atas kejadian yang diamati.

Pendekatan tersebut tentunya dapat "merangsang" peserta didik untuk melihat dan mengamati objek, kemudian dapat menyimpulkan apa yang dilihatnya sehingga pembelajaran akan lebih bermakna karena merupakan suatu proses penemuan langsung.

Pada prakteknya pendekatan ini didasarkan pada fakta empiris atau pun fenomena yang dapat dijelaskan berdasarkan logika atau penalaran bersifat rasional (logis).

Pendekatan ini juga dapat memicu rasa ingin tahu siswa, menumbuhkan cara berpikir kritis, meningkatkan kemampuan siswa dalam mengidentifikasi dan menganalisis masalah sehingga mampu memecahkan masalah, serta dapat menjadikan siswa lebih faham terhadap sebuah konsep atau materi dan penerapannya dalam kehidupan.

Dalam pembelajaran kurikulum 2013, pendekatan saintifik diwujudkan melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi (atau mengasosiasi), dan mengkomunikasikan.

Proses mengamati dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melihat, membaca, mendengar dan menyimak.

Langkah-langkah mengamati mencakup hal-hal berikut:
  1. Menentukan objek yang diamati
  2. Membuat pedoman pengamatan
  3. Menentukan secara rinci data-data yang akan diamati
  4. Menentukan tempat objek pengamatan
  5. Menentukan kejelasan tentang bagaimana pengamatan itu akan dilakukan sehingga dapat mempermudah prosesnya
  6. Menentukan teknik dan cara mengumpulkan data hasil pengamatan (misalnya dengan mencatat pada buku, memotret, merekam suara dan/atau video, dsb.).

Selanjutnya...
Proses menanya dapat dilakukan secara lisan maupun tulisan.
Dalam proses tersebut siswa dapat bertanya tentang hal yang tidak dipahami-nya dengan maksud untuk memperoleh informasi tambahan.

Berikutnya...
Proses mengumpulkan informasi dapat diwujudkan melalui berbagai kegiatan pembelajaran seperti: melakukan eksperimen, membaca sumber/referensi selain buku teks, melakukan wawancara dan sebagainya.

Kemudian...
Proses mengasosiasi (mengolah informasi) diwujudkan dengan kegiatan membuat kesimpulan dari data yang terkumpul dari proses sebelumnya. Ini mencakup kegiatan menganalisis dan menarik kesimpulan atas permasalahan atau objek yang diamati pada tahap awal.

Terakhir...
Proses mengkomunikasikan diwujudkan dengan menyampaikan kesimpulan yang ditarik pada proses pengolahan informasi dari data yang diperoleh. Dalam proses ini siswa diharapkan memiliki sikap jujur dalam mengemukakan hasil pengamatan berdasarkan kebenaran atau fakta.

Konsep Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) dalam Kurikulum 2013

Project based learning atau pembelajaran berbasis proyek merupakan suatu metode yang memanfaatkan proyek sebagai medianya. Dalam kegiatan pembelajaran, metode pembelajaran (model) ini mengarahkan siswa untuk bereksplorasi, menilai, menafsirkan, melakukan sintesis, dan mengumpulkan informasi dalam rangka menghasilkan beragam bentuk hasil belajar.

"Pemberian masalah" adalah dasar untuk menerapkan PjBL. Sehingga dengan hal tersebut siswa dapat memperoleh pengetahuan baru berdasarkan aktivitas nyata yang dilakukan untuk mengerjakan sebuah proyek/kegiatan yang direncakan oleh guru.

Dalam praktiknya, guru adalah fasilitator yang memberikan pertanyaan yang "memancing" siswa untuk berpikir, kemudian membimbing siswa untuk mengerjakan sebuah proyek kolaboratif yang akan dikerjakan (adanya kerjasama antara guru dengan siswa).

Langkah-langkah operasional PjBL secara berurutan meliputi:
  1. Menentukan pertanyaan mendasar
  2. Menyusun perencanaan proyek
  3. Menyusun schedule (jadwal pelaksanaan)
  4. Monitoring (guru memantau siswa dan kemajuan proyek yang dilakukan)
  5. Penilaian (guru menilai hasil proyek)
  6. Evaluasi (guru mengevaluasi pengalaman siswa dalam mengerjakan proyek).
Dalam pelaksanaan pembelajaran, metode ini jarang digunakan mengingat waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan sebuah proyek relatif lama.

Konsep Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dalam Kurikulum 2013

Problem based learning merupakan pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai dasar agar siswa dapat belajar untuk memecahkan sebuah permasalahan yang dikaitkan dengan kejadian dalam dunia nyata atau real. Pendekatan tersebut tentunya diharapkan dapat melatih siswa untuk mengemukakan gagasan atau ide, melatih kemampuan berpikir kritis siswa, sehingga akhirnya mereka diharapkan mampu menghadapi/memecahkan masalah yang dihadapinya atau investigasi-nya.

Langkah-langkah operasional dalam pembelajaran berbasis masalah secara berurutan meliputi:
  1. Guru mengorientasi siswa ke dalam masalah
  2. Pengorganisasian siswa dalam mendefinisikan masalah
  3. Membimbing penyelidikan siswa terhadap masalah
  4. Siswa mengembangkan dan menyajikan hasil karya serta "memamerkannya"
  5. Guru membantu siswa agar menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Sistem penilaian yang dapat digunakan untuk menilai hasil pembelajaran dengan pendekatan PBL yaitu penilaian autentik (authentic assessment). Penilaian autentik dapat dilakukan oleh guru (melalui portofolio), oleh siswa itu sendiri (self assessment), dan oleh teman dalam satu kelompok (peer assessment).

Konsep Model Pembelajaran Berbasis Penemuan (Discovery Learning) dalam Kurikulum 2013

Discovery Learning merupakan metode pembelajaran yang menitikberatkan pada proses penemuan. Maksudnya, siswa diarahkan untuk menemukan sendiri konsep yang belum diketahuinya. Dalam pembelajaran tersebut, guru hanya berperan sebagai pembimbing yang mengarahkan kegiatan siswa agar relevan dengan tujuan pembelajaran yang telah diatur/direncanakan oleh guru.

Dalam pembelajaran ini siswa diberi kesempatan untuk berpikir dan mengerjakan sesuatu berdasarkan inisiatif-nya sendiri dan merumuskan hipotesis sendiri. Dengan kata lain pembelajaran discovery merupakan metode yang dirancang untuk mendidik siswa menjadi mandiri, sehingga pembelajaran benar-benar berorientasi pada siswa (student oriented). Meski demikian, di sisi lain metode ini mungkin akan "gagal" jika diterapkan pada siswa yang sudah terbiasa menerima materi dari guru (teacher oriented).

Secara berurutan, langkah-langkah (tahapan) pembelajaran berbasis penemuan diantaranya:
  1. Pemberian stimulus
  2. Identifikasi masalah
  3. Mengumpulkan data
  4. Mengolah data
  5. Verifikasi (pembuktian)
  6. Generalisasi (menarik kesimpulan).
Berikut penjelasan keenam poin di atas.

#1 Tahapan pemberian stimulus atau rangsangan;

Pemberian stimulus merupakan tahap awal dimana guru menghadapkan siswa pada suatu pertanyaan/masalah yang dapat membingungkan siswa. Maksudnya yaitu agar siswa memiliki rasa ingin tahu, kemudian menyelidiki pertanyaan/masalah tersebut.

Di samping itu, guru juga menganjurkan siswa untuk membaca buku dan melakukan kegiatan lainnya dengan maksud agar siswa dapat mengeksplorasi hal-hal yang dibutuhkan dalam proses penyelidikan.

#2 Tahapan identifikasi masalah;

Pada tahapan ini siswa diberi kesempatan untuk mengidentifikasi masalah dan kemudian menentukan rumusan yang tepat untuk menjawab masalah. Selanjutnya siswa diperkenankan membuat kesimpulan/jawaban sementara (hipotesis) dari permasalahan yang akan dipecahkannya.

#3 Tahapan pengumpulan informasi (data collection);

Dalam tahapan ini, siswa mengumpulkan data atau informasi yang relevan atau mendukung terhadap pemecahan masalah. Data yang diperoleh tentunya mesti sesuai dengan rumusan yang telah ditetapkan pada tahap identifikasi masalah.

Pengumpulan data bisa dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan membaca buku/sumber/literatur yang relevan, dengan melakukan observasi atau mengamati objek langsung, wawancara dengan ahli atau narasumber, atau melakukan eksperimen sendiri.

#4 Tahap pengolahan data;

Pada tahapan ini siswa mengumpulkan semua informasi yang telah didapat kemudian mengolah informasi/data tersebut. Pengolahan data itu dapat dilakukan dengan teknik yang sesuai dan mampu menjawab hipotesis yang telah dibuat.

#5 Verifikasi atau pembuktian;

Pada tahap verifikasi, siswa membuktikan benar atau tidaknya hipotesis, apakah data yang sudah diperoleh dan diolah memiliki hubungan dengan hipotesis atau tidak. Ini dapat dilakukan dengan cara membandingkan antara hipotesis dengan data yang telah diolah.

#6 Generalisasi atau menarik kesimpulan;

Setelah semua tahapan di atas telah dilakukan, akhirnya siswa dapat menarik kesimpulan berdasarkan rumusan masalah dan hipotesis yang ditetapkannya pada tahap identifikasi. Kemudian menjelaskan konsep-konsep yang diperolehnya dari penemuannya itu.

Selanjutnya...
Penilaian yang dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode discovery learning diantaranya yaitu berupa penilaian: kognitif, proses, penilaian sikap, dan/atau hasil kerja siswa (produk berupa laporan).


Bapak/Ibu yang kami hormati...
Itu lah pembahasan materi tentang konsep pembelajaran dalam kurikulum 2013.

Jadi, kesimpulannya yaitu ada enam konsep utama yang mendukung pembelajaran K13 di antaranya: konsep pembelajaran tematik terpadu, pendekatan saintifik, pembelajaran berbasis proyek (project based learning), berbasis masalah (problem based learning), dan penemuan (discovery learning).

Semoga pembahasan dalam artikel ini dapat menambah wawasan kita.
Salam Guru Loyal...

Posting Komentar untuk "Materi Konsep Pembelajaran Kurikulum 2013"